Pernahkah anda mengalami hal yang serupa dengan saya ?
Maksud saya, pernahkah anda merasakan sesuatu hal yang membuat anda seperti mengalami sendiri apa yang anda baca saat itu juga ? Seperti saat anda senyam-senyum sendiri di depan layar komputer anda ketika sedang asyik membaca apa yang dibahas disana ? Pernahkah anda ?
Saya pribadi yakin anda pun pernah merasakannya. Bisa dibilang ini hal yang wajar, meski sebenarnya anda juga tak sadar akan hal itu. Benar, bukan ?
Lalu, apa yang menyebabkan anda bisa merasakannya ?
Aura. Saya yakin aura mereka selaku penulisnya-lah yang menghiasi sekeliling anda saat anda sendiri sedang membaca apa yang dituliskan disana. Lebih tepatnya, aura positif.
Ha ? Aura positif ? Apa lagi tuh.. Malah bingung aja nih saya -_-
Jadi begini, saat seorang penulis sedang menulis sesuatu di blognya, dan saat itu perasaannya sangat bahagia bisa menuliskan sesuatu itu, alias bisa menulisnya dengan ikhlas, enjoy, dan tanpa paksaan, secara tak sadar ia telah menciptakan aura positif pasif yang siap disisipkan di artikel tersebut untuk segera dibaca.
Nah, setiap ada orang yang membacanya, berangsur-angsur aura tersebut menjadi aktif dan langsung menyalurkan pesan si penulis pada si pembaca tentang bagaimana perasaannya saat menulis artikel tersebut.
Beda lagi jika si penulis merasa terpaksa, ingin cepat selesai, dalam menuliskan sebuah artikel tentang suatu pokok bahasan disana, maka dari situ jugalah si pembaca akan merasakan hal yang serupa dengan yang dirasakan si penulis. Atau bisa jadi si pembaca tidak akan merasakan hal apapun, alias pesan yang disampaikan penulis tidak sampai pada para pembaca.
Apalagi jika anda menulis dalam keadaan emosi, atau dalam artian memaki-maki seseorang yang telah merusak kehidupan anda melalui tulisan dalam blog. Saya yakin jika orang yang dimaki tersebut membacanya, saya pastikan ia akan ikut terbawa emosinya pula.
Sangat unik, bukan ?
Jadi intinya, sebaiknya berhati-hatilah saat menulis. Karna menulis juga butuh sesuatu yang jauh lebih besar dari sekedar membalik tangan. Menulis juga butuh jiwa yang kuat, yang tidak tiba-tiba memutuskan untuk berhenti karena nafsu, dan sebagainya.
Saya Muflich Kamil ..
Salam Hormat :D
P.S : Tulisan ini ditulis oleh Muflich Kamil, selaku pemiliki blog KejarDuit[dot]com. Blognya membahas seluruh aspek yang dibutuhkan untuk menjadi blogger sempurna, baik dalam kualitas tulisan dan konten blog itu sendiri, maupun dalam hasil yang bisa didapat setelah menjadi blogger sempurna tersebut. Meski begitu, dia tetaplah bukan siapa-siapa.
Published with Blogger-droid v2.0.1
memang benar kak bagi sebagian orang yang memang membaca dengan sungguh2 apa yang di maksud penulis tersebut pasti kita akan merasakan apa maksud dari sang penulis.. namun bagi sebagian besar orang juga tak mempedulikan apa yang di inginkan sang penulis
ReplyDeletejosssssssssssshhhhhhhhhh
ReplyDeletethanks atas infonya yah gan..
ReplyDelete