Pages

Maling Diawal Bulan Ramadhan

Mohon maaf teman-teman semua, sebelumnya Selamat Menjalankan Ibadah Puasa bagi yang melaksanakannya (termasuk saya). Semoga apa yang kita lakukan dibulan ramadhan ini mendapat berkah serta hidayah dan pahala yang luar biasa dari Allah SWT. #Amin
Ada apa?
Oke, ada apa dengan foto diatas? :p ya ini bukan suatu kejadian yang menyenangkan. Bukan berarti apabila ada banyak orang berkerumun dirumah kita menandakan berita baik. (atau malah misal setiap ada orang yang berkerumun disuatu rumah pertanda buruk ya?) Foto diatas adalah secuil bukti dari kejadian buruk yang dialami tetangga depan rumah saya tadi malam (20 Juli 2012) sekitar pukul 23.30 WIB. Pada jam-jam itu tidak ada orang yang tahu menahu kalau ada MALING dirumah tetangga saya. Tetangga saya adalah pak thiiiit yang rumahnya merupakan ruko yang tutup malam-malam (sekitar pukul 01.00 dini hari). Untungnya para warga tetangga sekitar mendengar pak thiiiit (sensor) teriak 'MALING MALING MALING'. Ya rumahnya kemalingan dan sontak membuat tetangga lari dan mengejar maling tersebut termasuk saya juga ikut mengejarnya :*
Maling? Menjelang bulan ramadhan ada maling? Nekat banget itu maling. Enggak mikir kalau bulan ramadhan itu waktunya memanen pahala. Malingnya juga sendirian lagi.
Kejadiannya bermula pada saat hening-heningnya malam. Biasanya pada bulan ramadhan (terutama awal ramadhan) kebanyakan pemuda-pemuda di desaku (wah pemuda) selalu begadang. "Bukan Anak Muda Kalau Tidur Awal". Saya pun juga :p pada waktu itu saya bersama teman saya (sekitar 10 orang) bermain petak umpet disuatu rumah kosong.
Warung : Tempat warga berkumpul
Sebenarnya kami hendak tadarusan di masjid (ada masjid dibarat perempatan tempat kami bermain) namun yah nanti sajalah kemasjidnya. Masih asik bermain. Semakin asik bermain, lama-kelamaan waktu kami bersembunyi tiba-tiba dari barat terdengar suara orang ramai-ramai berlari kearah tempat kami bermain. Gruduk gruduk gruduk gruduk begitu bunyinya. Seperti langkah ganjil ditengah sunyinya malam desilingi teriakan warga yang geram. "RA MANDEK MATTIH!". Teman saya yang saat itu berjaga sedang mencari kami mengumpat bertanya kepada orang-orang itu "enek opo mas?" , "maling le. Mlayu ngetan kae".

Dari kejauhan terdengar jelas kalau orang itu mengatakan MALING lalu spontan kami bersembilan lari keluar mengejar orang itu. Tidak jauh maling tersebut berlari dari tempat kami main petak umpet pada akhirnya tertangkap berkat ada salah seorang (tetanggaku) mengejar orang itu mengendarai sepeda motor lalu sempat menendangnya dari belakang.

Pasti rugi dong ya kalau kami tak ambil bagian :p Eh, disitu sempat orang itu dikroyok warga. Ditendang dari belakang, dipukulin secara begantian, dipentung pakai kayu sampai kayu itu patah, kemudian maling tersebut digelandang kerumah korban.

Ceritanya semakin menarik. Sidang warga dimulai. Sudah pernah melihat warga mengintrogasi maling? Awalnya maling itu mengelak. Dia mengatakan bahwa ditoko tersebut dia ingin membeli sesuatu namun karena tidak ada penjaganya ia masuk kedalam dan izin buang air kecil di toiletnya. (Nah gak ada orangnya kok berani minjam toilet?) aneh bukan? Pukulan demi pukulan oleh warga diluncurkan karena ia tak mau juga mengaku. Pak thit sendiri mengatakan ia masuk kedalam rumah lalu mengambil barang-barang (seperti handphone) lalu mengetahui kalau pak thit masih bangun, ia lari kedalam toilet kemudian dikuncilah ia dari luar tetapi berhasil kabur. (Anehnya lagi kok bisa kabur? Pintunya terkunci dan salah satu jalan keluarnya hanya meloncati dinding tembok setinggi kurang lebih 10 meter. Iapun tidak mengeluarkan darah sedikitpun setelah dihajar tetangga-tetangga dengan ganasnya. Apa iya ia mengamalkan amalan-amalan).


Tersangka sedang diintrogasi

Warga dan pemuda-pemuda berkerumun

Anaknya pak thit menangis mengetahui hal tersebut

Ibu-ibu panik

Yang kiri itu malingnya

Pak thit (baju putih) menjelaskan kejadiannya

Itu polisinya :p pakai rompi

Mobil polisi -ngeblur gambarnya-

Polisi mau nangkap tersangka

Setelah diintrogasi habis-habisan sampai warga sudah kesal kemudian diancam "Pilih Polisi atau dihakimi ditengah jalan? Sudah dihakimi disini saja dalam keadaan tak bernyawa biar MDRCCT" :D (sebenarnya itu diucapkan pakai bahasa Jawa. Karena menurut saya terlalu sadis saya bahasa indonesia-kan saja). Kemudian pada akhirnya ia mengakui perbuatan jahatnya itu dan dipanggilah polisi.

Begitu sepinya keadaan membuat kita harus waspada terhadap segala sesuatu karena sesuatu itu bisa datang kapan saja tanpa ada undangan resmi. Semoga hal tersebut bisa menjadi pelajaran buat kita semua diawal Bulan Ramadhan yang indah ini. Baca Hal yang Perlu Dipersiapkan Menjelang Puasa

11 comments:

  1. pak tit itu nama lengkapnya pak titit ya?

    ReplyDelete
  2. Wahhh.... ada ae infone... maling ? hahahah
    kepakasa mungkin gak punya uang... beliin anaknya baju,hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin mas (kalau ia udah menikah) . Tapi masalahnya gak kliatan udah punya anak kok dia :D

      Delete
  3. yus, waduh, kronologimu menggemparkan. sampai sedetil itu ya..
    ta tidak mengapa. semoga saja lebih baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iki opo mas andri ? Hehe maklum laah reporter gadungan :p amin mas

      Delete
  4. masya Allah... masa di bulan yang penuh berkah egini... masih ada yang maling :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya wallahu alam . Namanya musibah . Itu tandanya kita harus hati2 dalam keadaan dan kondisi apapun .

      Delete
  5. asalamualaikum
    wah maling ga nyadar bulan ini bulan penuh berkah bagi yg beramal dan berpuasa.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan baik, sopan, bijak dan membangun demi kepentingan bersama.