Keresahan warga desa Kedungprahu, kecamatan Padas, atas bau limbah menyengat dari pabrik pengolahan pupuk organik memuncak. Mereka kemarin nglurug ke balai desa untuk memprotes serta menuntut penutupan pabrik tersebut. Bila tuntutan itu tidak digubris, warga mengancam merobohkan atau membakar pabrik milik CV Alam Karima yang telah beroperasi setengah tahun tersebut.
Bau limbah dikeluhkan sejak tiga bulan terakhir. Selain itu, limbah pabrik tersebut mencemari sumber air minum warga. Air sumur menjadi hitam dan kecoklatan serta berbau menyengat seperti kotoran sapi. Warga sekitar pabrik harus mengungsi untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
Suara bising mesin pabrik yang beroprasi 24 jam juga mengganggu warga. Meski sudah diperingatkan, owner pabrik Sugeng Riyanto sama sekali tidak menggubris. Pabrik tetap beroperasi. "kami beriktikad baik dengan meminta penghentian dan penutupan pabrik", terang Margono, koordinator aksi.
Tidak ingin emosi warga memuncak, perangkat desa dan polisi menghadirkan Sugeng. Sugeng menyatakan akan mengadopsi tambahan peralatan untuk menghilangkan bau limbah dan suara bising mesin.
Jawa Pos
Bau limbah dikeluhkan sejak tiga bulan terakhir. Selain itu, limbah pabrik tersebut mencemari sumber air minum warga. Air sumur menjadi hitam dan kecoklatan serta berbau menyengat seperti kotoran sapi. Warga sekitar pabrik harus mengungsi untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
Suara bising mesin pabrik yang beroprasi 24 jam juga mengganggu warga. Meski sudah diperingatkan, owner pabrik Sugeng Riyanto sama sekali tidak menggubris. Pabrik tetap beroperasi. "kami beriktikad baik dengan meminta penghentian dan penutupan pabrik", terang Margono, koordinator aksi.
Tidak ingin emosi warga memuncak, perangkat desa dan polisi menghadirkan Sugeng. Sugeng menyatakan akan mengadopsi tambahan peralatan untuk menghilangkan bau limbah dan suara bising mesin.
Jawa Pos
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik, sopan, bijak dan membangun demi kepentingan bersama.